Cara Menghitung Nilai Obligasi dengan Mudah dan Singkat

Saat ini, investasi menjadi salah satu hal yang populer di sebagian kalangan. Ditambah dengan adanya investasi digital, di mana penggunaannya menjadi lebih praktis. Dan mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan investasi saham, emas, atau juga obligasi. Lalu, kira-kira seperti apa cara menghitung nilai obligasi?

Bagi kamu yang baru pertama kali akan terjun ke dunia investasi obligasi, ada baiknya jika mengetahui tentang apa itu obligasi dan cara menghitung nilai obligasi. Kabar baiknya, kita akan membahas perihal itu di bawah ini.

Cara Menghitung Nilai Obligasi dengan Mudah dan Singkat

Apa Itu Obligasi?

Obligasi merupakan surat utang yang umumnya diterbitkan oleh penerbit obligasi, yaitu pemerintah atau perusahaan khusus kepada pemegang obligasi. Biasanya, obligasi juga disebut sebagai Surat Berharga (Sbn).

Di dalam Undang-Undang No.24 Tahun 2022, obligasi atau surat utang negara merupakan  surat berharga yang berupa surat pengakuan utang, dalam mata uang rupiah maupun valuta asing, yang dijamin pembayaran bunga pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

Obligasi dipilih sebagai bentuk investasi, karena dinilai lebih menjanjikan dan lebih aman. Harga obligasi dan bunga obligasi juga disesuaikan dengan perusahaan penerbit obligasi, umumnya harga obligasi berkisar 1 juta rupiah.

Jenis-jenis Obligasi

Ada banyak jenis obligasi yang wajib kamu ketahui. Dan di bawah ini kita akan memberikan beberapa jenis-jenisnya.

1. Obligasi Pemerintah

Disesuaikan dengan namanya, jenis obligasi ini adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Umumnya jenis obligasi in,  diterbitkan tiap satu tahun sekali dengan  nama ORI atau Obligasi Negara Ritel.

2. Obligasi Korporasi

Berbeda dengan obligasi pemerintah, jenis obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan negara (Bumn), atau juga perusahaan partikelir.

3. Obligasi Area

Obligasi ini biasanya diterbitkan oleh pemerintah daerah, yang mempunyai tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan.

4. Obligasi Syariah

Obligasi syariah adalah surat utang yang diterbitkan untuk memberi tambahan imbal hasil, seperti uang sewa yang dihitung sesuai dengan prinsip Islam, dan tidak menghasilkan riba. Hasil dari obligasi syariah akan dibayarkan secara berkala, sesuai periode yang disepakati.

5. Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh penerbit obligasi, untuk mendapat pinjaman yang bisa digunakan untuk tambahan modal, dengan memberikan hasil bunga kepada pemegang obligasi.

Cara Menghitung Hasil Obligasi

Sebelum membeli surat obligasi, kamu juga harus mempertimbangkan nilai  imbal hasil (Yield). Ada bermacam rumus yang bisa digunakan untuk menghitung hasil obligasi, di antaranya:

Nominal Yield

Nominal yield adalah menghitung taraf suku bunga, yang memperlihatkan return pendapatan yang akan diperoleh dari investor.

Rumus Nominal Yield = (Coupon/Nominal) x 100%

Current Yield

Current yield akan dihitung berdasarkan jumlah kupon, yang diterima selama 1 tahun surat utang itu diterima.

Rumus Current Yield = Penghasilan Bunga  Tahunan: Harga Pasar Obligasi

Yield to Maturity

Untuk menghitung taraf hasil yang diperoleh oleh pemegang obligasi, dan apabila menghambat obligasi hingga jatuh tempo, maka bisa menggunakan rumus yield to maturity (Ytm).

Rumus YTM = (C+((F-P):N)0 : ((F+P):2)

Keterangan:

C = Pembayaran  bunga surat utang tiap bulan

F = Nilai nominal surat utang

P = Harga surat utang yang ndibayarkan untuk membeli surat utang

n = berapa kali bunga yang perlu dibayar, selama masa jatuh tempo surat utang.

Untuk melakukan investasi obligasi atau surat utang, kamu bisa memilih disesuaikan dengan jenisnya dan juga kondisi keuangan kamu saat ini. Tiap tiap investasi juga mempunyai keuntungan, dan risiko yang perlu ditanggung. Jadi, pikirkan baik-baik, ya!