Reksa Dana Obligasi dengan Pendapatan Tetap

Berinvestasi di reksa dana itu mudah. Sebab, meski punya Rp 50.000-100.000, kamu bisa melakukannya. Salah satu dari sekian banyak jenis investasi reksa dana adalah reksa dana obligasi. Nah, apakah kamu memiliki Reksa Dana Obligasi? Bukankah obligasi merupakan instrumen investasi tersendiri? Ya. Dengarkan pemahaman ini!

Menurut definisi, Reksa Dana Obligasi adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan setidaknya 80% pada instrumen obligasi. Instrumen obligasi sendiri merupakan surat berharga berbasis utang yang memberikan pendapatan tetap secara reguler berupa pembayaran kupon. Kupon ini dapat dicairkan oleh investor sebagai imbalan.

Agar jelas, Reksa Dana Obligasi adalah cara yang lebih efisien untuk berinvestasi di obligasi daripada membeli obligasi yang dikelola sendiri oleh investor. Tidak seperti obligasi individu, Reksa Dana Obligasi tidak memiliki tanggal jatuh tempo untuk pembayaran pokok investasi. Sehingga besaran pokok Reksa Dana Obligasi akan berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Reksa Dana Obligasi dengan Pendapatan Tetap

Reksadana obligasi sering disebut sebagai reksadana pendapatan tetap atau dana pendapatan tetap. Setelah kita mengetahui pengertiannya, mari kita ulas kelebihan dan resikonya.

Kelebihan atau Keunggulan

Pertama, besaran pajak lebih kecil dari obligasi.

Mengingat, dalam berinvestasi pada obligasi investor akan dikenakan PPh final sebesar 15%. Sedangkan pada obligasi melalui reksadana, berdasarkan peraturan perpajakan, besaran pajak yang harus dibayar investor hanya 5% sampai tahun 2020 dan 10% untuk tahun 2021.

Kedua, dana dapat dicairkan kapan saja.

Seperti yang sudah kita ketahui, dalam berinvestasi di deposito berjangka, bank penerbit membutuhkan jangka waktu, entah itu 6 bulan, 1 tahun, atau 3 tahun. Dan jika tiba-tiba ingin mencairkan dana sebelum jangka waktu yang dipilih (tanggal jatuh tempo), biasanya akan dikenakan denda berupa pinalti.

Jadi, di reksadana obligasi, dan reksadana lainnya, hal ini tidak ada. Sebab, kamu bisa mencairkan dana kapan saja tanpa harus kena penalti. Keunggulan lainnya, berinvestasi di reksa dana obligasi tidak membuat dompet kamu kempis. Berbeda dengan investasi obligasi secara langsung yang umumnya membutuhkan minimal Rp 5.000.000 untuk membeli satu obligasi.

Karena seperti yang kita ketahui, berinvestasi dalam satu obligasi memiliki risiko yang lebih besar. Yaitu jika penerbit obligasi tidak mampu atau gagal memenuhi pembayaran pokok dan bunga obligasi. Untuk itu, reksa dana obligasi menjadi solusi yang tepat bagi investor yang dananya terbatas.

Mempertaruhkan Resiko

Setiap investasi memiliki risiko. Dalam konteks ini, tentunya kerugian yang diakibatkan oleh penurunan nilai investasi. Hal tersebut berlaku pada reksa dana obligasi, yang mana keuntungannya bergantung pada suku bunga dan inflasi.

Sederhananya, jika inflasi dan suku bunga naik, kinerja reksa dana obligasi biasanya tidak bagus. Dan sebaliknya, ketika inflasi stabil dan suku bunga turun atau rendah, maka kinerja reksa dana obligasi akan baik.

Oleh karena itu, reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investor profil moderat yang memiliki target tujuan keuangan yang dapat dicapai dalam jangka waktu 1-3 tahun dengan tingkat pengembalian yang biasanya berkisar antara 7-10%.

Namun, meskipun kamu seorang pemula dan masih ingin berinvestasi di reksa dana obligasi, sah-sah saja. Tidak masalah. Yang jelas, pilihlah investasi reksa dana yang terpercaya dan dapat memberi kamu kemudahan seperti Bibit.id yang memiliki fitur “Robo Advisor” untuk membantu memilih reksa dana yang tepat sesuai profil, penghasilan, dan tujuan kamu.

Belum lagi investasi reksa dana di Seeds dilakukan secara online melalui aplikasi di smartphone. Kamu bisa mendapatkan uang tunai di tangan kamu dengan berinvestasi di Reksa Dana Obligsi sekarang!.