Apakah Reksadana Harus Setor Setiap Bulan? Ini Penjelasannya – Investasi dapat jadi salah satu cara untuk cuan, banyak orang-orang berinvestasi untuk mempersiapkan biaya dari rencana masa depannya seperti DP rumah, pernikahan, beli mobil baru, dll. Salah satu jenis investasi yang cukup populer di kalangan pemula ialah reksadana. Tetapi, sering kali muncul pertanyaan dari para pemula apakah reksadana harus setor setiap bulan.

Jawabannya, tidak harus. Meskipun seperti itu, sebagai pemula kamu harus mengetahui dua jenis strategi dalam investasi reksadana, yaitu lumpsum dan dollar cost averaging.

Daftar Isi

Apa Itu Strategi Investasi?

Strategi investasi merupakan cara seseorang terapkan dalam berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dan untuk meminimalkan risiko sekecil mungkin. Untuk menerapkan hal ini, investor perlu lebih banyak mengambil keputusan secara sadar dan mengutamakan logika. Terdapat dua jenis strategi investasi yang sangat populer, yaitu lumpsum dan dollar cost averaging.

Strategi Investasi Sekaligus (Lumpsum)

Cara berinvestasi seperti ini dinilai sangat efektif jika investor akan memaksimalkan keuntungan dan tahu waktu yang pas saat membeli. Untuk produk reksadana, kamu dapat memanfaatkan momen saat harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) suatu produk trennya sedang turun.

Kelebihan Lumpsum

Pilihan strategi investasi ini cukup efektif memberikan keuntungan yang lebih tinggi, selama waktu investasinya tepat. Hal ini membuka kesempatan bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada berinvestasi secara rutin menggunakan metode DCA

Kekurangan Lumpsum

Berinvestasi dengan cara lumpsum cukup berisiko, terutama bagi investor yang pemula, karena jika waktu investasinya tidak tepat maka berpotensi memberikan kerugian.

Selain itu, modal investasinya yang cukup besar sehingga bisa menyulitkan investor yang dananya masih terbatas.

Strategi Investasi Rutin (Dollar Cost Averaging)

Berbeda dengan lumpsum, dollar cost averaging merrupakan strategi investasi dengan metode sederhana yang memungkinkan investor berinvestasi rutin secara berkala sampai tujuan investasinya tercapai.

Dalam konteks investasi reksadana, kamu tidak memperdulikan naik turunnya NAB sehingga wajar jika cara investasi ini membiasakan investor reksadana harus setor setiap bulan.

Kelebihan Dollar Cost Averaging

Strategi investasi dollar cost averaging (DCA) sangat cocok untuk Anda yang pemula, karena memungkinkan investor mengalokasikan dana secara rutin setiap bulannya tanpa memperdulikan naik atau turunnya NAB reksadana dalam situasi apa pun.

Pemula sangat cocok menggunakan cara berinvestasi seperti ini karena investasi ini mirip nabung biasa, namun jauh lebih menguntungkan.

Kekurangan Dollar Cost Averaging

Biaya investasi yang berulang kali, membuat kamu akan dikenakan biaya admin setiap bertransaksi, khususnya dalam pembelian saham. Namun, tidak perlu khawatir, Karena hal tersebut nggak berlaku untuk produk reksadana, perlu diingat bahwa dalam jangka pendek dan menengah risiko kerugian lebih bisa kita minimalisir dengan menggunakan strategi DCA.

 

Dan itulah penjelasan tentang setor reksadana. Sudah terbayarkan penasaranmu dengan istilah yang ada didunia investasi ini? semoga bermanfaat!