Sebagai investor pemula, kamu tidak pernah bingung tentang bentuk investasi terbaik untuk digunakan. Pilihan kamu akhirnya mengerucut pada dua investasi yang mudah dilakukan, yaitu Reksa Dana VS Deposito. Bank ini akan menjelaskan secara lengkap tentang Reksa Dana VS Deposito untuk pertimbangan kamu.

Pertimbangan Memilih Reksa Dana vs Deposito

Dalam memilih instrumen investasi, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu keuntungan dan tingkat risiko. Sayangnya, masih banyak orang yang fokus pada aspek profit dan mengabaikan tingkat resiko yang dihadapinya.

Hal yang seperti ini banyak orang yang masih belum tahu tentang kesalahan dalam memilih pasar investasi yang baik dan tepat. Reksa dana adalah sebuah paparan investasi dalam bentuk pengelolahan oleh sebuah menejer investasi atasu di sebut (MI) .

Berbeda dengan reksa dana, deposito sendiri merupakan produk simpanan dari bank. Bank yang mengeluarkan simpanan harus terdaftar di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa reksa dana dan deposito dikelola oleh lembaga yang berbeda.

Daftar Isi

Perbedaan Reksa Dana dengan Deposito

1. Sifat Laba

Keuntungan yang ditawarkan oleh deposito bersifat tetap. Setiap tahun, kakmu akan mendapatkan bunga tetap dari bank melalui rekening deposito, sesuai kesepakatan antara nasabah dan bank.

Suku bunga ini tentunya lebih tinggi dari produk tabungan biasa, namun tetap sesuai ketentuan LPS. Keuntungan reksa dana fluktuatif alias bisa berubah-ubah. Perubahan tingkat keuntungan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara.

kamu sendiri tidak bisa memastikan antara keuntungan dan kerugian, sekalipun kamu lebih mempercai investasi reksadana. Namun, hal tersebut lebih beresiko dari pada deposito sendiri. Meski begitu, keuntungan yang dihasilkan reksa dana lebih tinggi dibandingkan deposito.

2. Fleksibilitas

Setelah menyetor dana ke rekening deposito, kamu tidak dapat mengambilnya hingga waktu yang disepakati. kamu hanya dapat mengambil bunga deposito sesuai dengan jangka waktu yang dijanjikan. Dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas simpanan relatif rendah.

Reksadana memiliki likuiditas yang tinggi. kamu dapat melakukan transaksi pembelian atau penjualan kembali (langganan atau penukaran) kapan saja. Transaksi reksa dana juga tidak dipungut biaya sehingga fleksibilitasnya tinggi.

3. Pajak yang Dikenakan

Nasabah yang memiliki simpanan dikenakan pajak final hingga 20%. Pajak ini dipotong saat setoran dikembalikan pada akhir periode, jadi kamu hanya mendapatkan 80% dari dana tersebut pada akhirnya.

Investor reksa dana tidak perlu menanggung pajak dari investasinya, karena bukan objek pajak. Pajak tersebut ditanggung oleh manajer investasi yang menjalankan reksa dana tersebut. Singkatnya, pengembalian reksa dana yang kamu terima dapat dikurangkan dari pajak.

4. Penempatan Uang

Nasabah deposito hanya menempatkan uangnya di bank penerbit. Kondisi bank menentukan kemudahan pencairan dana dari setoran akhir kamu. Jangan khawatir, karena bank penerbit deposito dijamin oleh LPS, sehingga pada akhirnya kamu tidak akan kesulitan menarik dananya.

Investor reksa dana menempatkan uang yang mereka investasikan di berbagai tempat, sehingga uang kamu juga tersebar. Misalnya, reksa dana saham berarti kamu membeli sejumlah saham sekaligus. Jika salah satu saham bermasalah, uang yang diinvestasikan aman karena masih ada saham lain yang mendukung.

Apapun pilihan di antara Reksa Dana VS Deposito, itu semua kembali kepada diri kamu sendiri dalam menentukan sebuah investasi yang aman. Tentukan pilihanmu dari sekarang!