Apa itu Expense Ratio Reksadana? Biaya Opersional Suatu Aset

Bagi investor Reksadana pemula, ada satu faktor yang seringkali diabaikan dalam memilih Reksadana, yaitu Expense Ratio. Expense Ratio adalah rasio antara biaya operasional tahunan dan rata-rata aset yang dihasilkan oleh investasi Reksadana. Meskipun terdengar sepele, Expense Ratio dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja investasi Reksadana Anda.

Expense Ratio Reksadana terdiri dari beberapa jenis biaya, seperti biaya manajemen, biaya kustodian, dan biaya distribusi. Biaya manajemen adalah biaya yang dikenakan oleh manajer investasi untuk mengelola dana yang Anda investasikan, sementara biaya kustodian adalah biaya untuk menyimpan aset Reksadana.

Sedangkan biaya distribusi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan Reksadana kepada investor. Ketiga jenis biaya ini digabungkan menjadi satu Expense Ratio yang dihitung sebagai persentase dari total nilai investasi.

Lalu Bagaimana Cara Menghitung Expense Ratio?

• Rasio Beban Biaya = Total Beban Beban: Rata-rata NAB

Biaya operasional, biaya administrasi, biaya transaksi reksadana, biaya jasa investasi, biaya jasa audit, pajak, dan biaya/beban lainnya merupakan total beban. Sementara itu, NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah rata-rata pengembalian aset investasi Reksadana.

Cara Menentukan Expense Ratio

Sebenarnya, Expense Ratio sudah tersedia dalam laporan keuangan manajer investasi. meskipun demikian, untuk memudahkan pemahaman tentang Expense Ratio, berikut kami sajikan ilustrasi perhitungannya.

·         Contoh Kasus

kamu telah memutuskan untuk berinvestasi dalam produk Reksadana dan telah menemukan biaya operasinya, antara lain meliputi biaya transaksi Reksadana, biaya layanan investasi, biaya layanan audit, pajak, dan layanan kustodian.

Setelah dijumlahkan semuanya, dihitung total Rp 10 miliar. Tahap selanjutnya adalah menghitung NAB, atau nilai aset bersih, yang diperoleh dari total perhitungan nilai pasar suatu aset, seperti utang, deposito, atau reksadana saham. Perhitungan NAB menghasilkan nilai nominal Rp 1 triliun. Oleh karena itu, Expense Ratio akan dihitung sebagai berikut:

= Pengeluaran: Rata-rata NAB

= Rp. 10miliar : Rp. 2triliun

= 0,01

Expense Ratio sering dinyatakan sebagai persentase, jadi mengalikan angka yang diperoleh dengan 100 menghasilkan Expense Ratio sebesar 1%. Dengan demikian, dana investasi efektif yang diputar untuk sisa investasi mencapai 99 persen dari total.

Apa Fungsi Expense Ratio?

Expense Ratio memiliki beberapa (empat) fungsi utama dalam pengelolaan investasi Reksadana, antara lain:

1.      Sebagai Nilai Kualitas Reksadana Itu Sendiri

Expense Ratio Biaya Operasi memberi investor biaya operasi asli relatif terhadap aset rata-rata. Investor dapat mengevaluasi dan menilai Reksadana mereka menggunakan rasio ini.

1.      Evaluasi Kinerja Manajer Investasi

Dengan menggunakan Expense Ratio, investor dapat mengevaluasi kinerja manajer investasi pilihan mereka. Kinerja manajer investasi ditingkatkan dengan penurunan Expense Ratio yang dihasilkan.

Mengetahui Biaya Operasional Terbesar Expense Ratio membantu manajer investasi dalam menentukan biaya atau pengeluaran mana yang terbesar. Dengan demikian, manajer investasi akan dapat memikirkan kembali strategi kapan pun memungkinkan untuk mengurangi biaya atau beban ini.

2.      Materi Evaluasi Investor Dan Manajer Investasi

Dengan evaluasi terukur seperti Expense Ratio, investor dan administrator investasi dapat menentukan metode yang paling efisien untuk memaksimalkan keuntungan.

Demikian artikel tentang Expense Ratio Reksadana, semoga memiliki manfaat untuk kamu sehingga mampu mengupgrade kemampuan dan intuisi kamu dalam menginvestasikan reksadana. Sekian dari saya dan terima kasih sudah menyimak artikle ini sampai selesai. Sampai jumpa di lain kesempatan.