Sebelum berinvestasi reksadana, kamu wajib tahu pengertian expense ratio reksadana! Expense ratio merupakan suatu beban operasi yang diperoleh dari jumlah perbandingan antara biaya, untuk operasional Reksa Dana dalam kurun waktu setahun, dengan kisaran nilai bersih di tahun tersebut.
Lebih mudahnya, expense ratio reksadana adalah semua biaya yang digunakan oleh manajer investasi, untuk mengelola reksadana dibagi dengan rata-rata aset investasi dalam satu tahun. Istilah ini juga juga biasa dikenal sebagai rasio beban biaya.
Daftar Isi
Pengertian expense ratio reksadana yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Terjun ke Dunia Investasi
Selain itu expense ratio juga merupakan gambaran operasional, sekaligus gaji manajer investasi dan bank, serta pajak kepentingan pengelolaan reksadana, yang nantinya dinyatakan dalam bentuk kandungan.
Besaran expense ratio merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja manajer investasi. Bagaimana caranya? Kamu hanya perlu melihat nominal yang dihasilkan. Apabila hasilnya tidak terlalu besar, bisa disimpulkan bahwa mereka menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Tapi, apabila hasil dari perhitungan expense ratio lumayan besar, bisa disimpulkan bahwa dana tersebut diputarkan ke dalam bentuk saham. Dengan demikian, semakin berat pula beban manajer investasi untuk menarik kelebihan beberapa nilai rata-rata return pasar (Beat the market).
Cara Menghitung Expense Ratio
Langkah pertama untuk menghitung expense ratio adalah dengan melihat laporan keuangan milik manajer investasi. Selain itu, untuk tahu berapa jumlah beban biaya, Kamu harus mengecek pembaharuan prospektus reksa dana yang sudah dipilih. Adapun rumus perhitungan expense ratio adalah sebagai berikut.
Expense Ratio = Beban Biaya : Rata-Rata NAB
Beban biaya dalam expensive expense ratio, merupakan hasil penjumlahan dana yang digunakan digunakan untuk operasional, jasa audit dan investasi, beban transaksi, tariff kustodian, urusan administrasi, pembayaran pajak, dan sebagainya.
Sesudah tahu beban biaya, selanjtnya kamu tinggal mehitung rata-rata NAB yang didapatkan dari penjumlahan nilai pasar sebuah aset berupa surat utang, deposito, maupun saham di dalam reksadana itu. Adapun contoh perhitungan expense ratio adalah sebagai berikut:
Kamu miliki beban biaya investasi senilai Rp10 miliar, kemudian jumlahkan nilai pasar deposito dan saham dalam reksadana tersebut, maka akan diperoleh nilai Rp2 triliun. Maka, expense ratio Kamu adalah sebagai berikut:
Expense Ratio
= Beban Biaya : Rata-Rata NAB
= Rp10 miliar : 2 triliun
= 0.005
Katena expense ratio dinyatakan didalam bentuk % (Persen), maka angka itu akan dikalikan dengan 100%, supaya mendapat hasil 0.5%.
Manfaat Expense Ratio dalam Reksadana
Di dalam dunia investasi, expense ratio adalah indikator penting untuk memilih reksadana yang tepat. Selain itu, ada beberapa fungsi lainnya dari expense ratio. Dan di bawah ini adalah ulasannya.
Mengukur Beban Operasional
Lewat expense ratio, Kamu bisa mengukur seberapa besar beban operasional untuk pengelolaan aset investasi, atau Nilai Aktiva Bersih (Nab) reksadana. Hal ini penting sebagai bahan pertimbangan untuk bertahan atau beralih, pada product lain yang punya beban operasional lebih kecil.
Mengukur Profesionalisme Manajer Investasi
Expense ratio merupakan salah satu indikator penentu kebisaan pengelolaan reksa dana, secara efisien oleh manajer investasi. Semakin kecil hasil perhitungannya, maka semakin tinggi profesionalisme dalam mengelola dana, karena beban biaya yang digunakan tidak terlalu besar.
Cerminan Pengelolaan Reksadana
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, expense ratio adalah indikator untuk melihat profesionalisme manajer investasi. Semakin baik pengelolaan dana untuk distribusi, administrasi, dan operasional lainnya, maka reksadana Kamu juga akan dikelola secara maksimal.
Dan itulah penjelasan singkat terkait expense ratio reksadana. Semoga informasinya bermanfaat!