Tidak bisa dipungkiri bahwa sejalan dengan pertumbuhan teknologi, meningkat pula literasi keuangan di kalangan anak muda. Dan saat ini sudah banyak anak muda yang mulai tahu pentingnya mengatur keuangan dan berinvestasi. Lalu, bagaimana cara investasi tanpa ktp?
Dan salah satu rintangan yang sering dihadapi oleh anak muda yang ingin berinvestasi adalah kewajiban mengunggah foto kartu tanda rakyat (Ktp). Bagi perusahaan sekuritas, adanya KTP digunakan untuk memastikan apakah investor itu adalah warga negara Indonesia (Wni), atau warga negara asing (Wna).
Daftar Isi
Cara Investasi tanpa KTP untuk Remaja di bawah 17 Tahun
Tetapi bagi investor yang belum mempunyai Ktp, hal ini bisa menjadi penghalang bagi mereka untuk mulai berinvestasi. Meski begitu, ketiadaan KTP bukan berarti Kamu tidak bisa berinvestasi. Dan di bawah ini adalah beberapa cara investasi tanpa KTP, untuk anak muda yang berusia tidak cukup dari 17 tahun:
1. Meminta Izin Orang Tua
Langkah pertama adalah meminta izin kepada orang tua Kamu. Hal ini wajib karena, investor yang belum punya KTP kudu berinvestasi mengenakan KTP dan nomor rekening orang tua. Pasti tidak cukup etis rasanya, jika Kamu memakai dokumen-dokumen itu dengan tanpa sepengetahuan orang tua Kamu.
2. Mengisi Data Diri Pada Aplikasi Investasi
Sesudah meraih izin dari orang tua Kamu, kini saatnya Kamu mendownload aplikasi investasi. Pada kolom profil investasi itu, Kamu dapat mengisinya dengan sebutan, nomor KTP dan nomor buku rekening orang tua Kamu. Tidak sporadis, pihak perusahaan sekuritas akan meminta Kamu untuk mengunggah foto selfie dengan Ktp.
3. Memakai Nomor Bukti diri di KK
Menurut lebih dari satu sumber, tak hanya kenakan akun orang tua, Kamu juga bisa kenakan NIK (Nomor Orang tua Kependudukan) Kamu yang tercantum di KK spesifik untuk product reksa dana. Hal ini bisa berlangsung gara-gara untuk investasi reksa dana, investor tidak harus membuat rekening dana nasabah (Rdn) untuk mulai berinvestasi.
4. Memilih Instrumen Investasi Terbaik
Sehabis menyebabkan akun di aplikasi investasi, kini saatnya Kamu memilih instrumen investasi terbaik. Di dalam memilih instrumen investasi terbaik ini, ada beberapa faktor yang kudu Kamu pertimbangkan, yaitu:
- Kala untuk analisis.
- Toleransi risiko.
- Ilmu terkait investasi.
- Tujuan investasi vital untuk menentukan jangka saat Kamu berinvestasi pada instrumen perihal.
5. Menyisihkan Uang Untuk Investasi Sumber Daya Manusia
Membeli saham, reksa dana atau deposito memang merupakan investasi yang terdengar keren. Tetapi investasi yang tak kalah kerennya adalah investasi sumber daya manusia (Sdm atau human capital). Tidak cuman tidak membutuhkan KTP dan Npwp, investasi pada human capital ini juga disebut-sebut punyai return yang lebih tinggi dibandingkan investasi pada aset keuangan.
Lah, bagaimana caranya? Caranya susah-susah ringan yaitu dengan studi yang rajin, mengikuti kursus untuk mengembangkan soft skill dan hard skill dan konsisten berlatih. Meskipun keuntungan di dalam bentuk uang tidak satu-satunya tujuan menuntut pengetahuan, tapi tidak bisa dipungkiri jikalau orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi nisbi punya pendapatan yang lebih tinggi pula.
Barangkali sedikit banyak Kamu berpikir jikalau di kurang lebih Kamu banyak orang dengan gelar S1 punya gaji atau pendapatan yang serupa dengan mereka yang lulusan SMA atau apalagi Smp. Dapat menjadi tersebut sahih, tetapi setidaknya, lulusan S1 mempunyai peluang kerja yang lebih tinggi dibandingkan Sma. Hal ini dapat berlangsung dikarenakan, sekarang ini banyak perusahaan yang menjadikan gelar S1 sebagai prasyarat, bahkan untuk posisi-posisi di kantor.
Intinya adalah, investasi pada sumber kekuatan manusia entah tersebut dengan meningkatkan level pendidikan atau mengikuti kursus-kursus eksklusif, sedikit banyak akan membantu Kamu menambah tingkat hidup dengan cara memperluas kesempatan kerja baik tersebut pekerjaan resmi maupun informal.