3. Eva melakukan percobaan penggelindingan dadu, kemudian mencatatnya sebagai berikut. (pada buku)
a. Berapa kali Eva melakukan percobaan penggelindingan dadu?
Jawaban:
Total penggelindingan dadu = 2 + 4 + 6 + 7 + 5 + 3
Total penggelindingan dadu = 27
Jadi, percobaan penggelindingan dadu yang dilakukan Eva adalah 27 kali.
b. Eva mengatakan “jika saya menggelindingkan dadu sekali lagi, maka peluang munculnya mata dadu 3 lebih besar dari pada mata dadu 4”. Setujukah kalian dengan perkataan Eva tersebut? Jelaskan.
Jawaban:
– Cari peluang munculnya mata dadu 3
peluang muncul mata dadu 3 = (total muncul mata dadu 3) / ( total penggelindingan dadu
peluang muncul mata dadu 3 = 6/27
– Cari peluang munculnya mata dadu 4
peluang muncul mata dadu 4 = (total muncul mata dadu 4) / ( total penggelindingan dadu
peluang muncul mata dadu 4 = 7/27
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa peluang muncul mata dadu 4 lebih besar dibandingkan peluang munculnya mata dadu 3.
c. Dengan menggunakan dadu yang sama dengan Eva, Evi melakukan percobaan menggelindingkan dadu sebanyak 6 kali. Bagaimanakah kemungkinan di antara 6 percobaan tersebut hasilnya mata dadu 3?
Jawaban:
– Jumlah munculnya mata dadu 3 dengan peluang yang sama:
Jumlah muncul mata dadu 3 = peluang muncul mata dadu 3 x jumlah percobaan
Jumlah muncul mata dadu 3 = 6/27 x 6
Jumlah muncul mata dadu 3 = 4/3
Jadi, kemungkinan munculnya mata dadu 3 dalam 6 kali percobaan adalah 1 kali.
d. Andaikan Evi melakukan percobaan sebanyak 18 kali, berapakah perkiraan kalian hasilnya adalah mata dadu 3?
Jawaban:
– Jumlah munculnya mata dadu 3 dengan peluang yang sama:
Jumlah muncul mata dadu 3 = peluang muncul mata dadu 3 x jumlah percobaan
Jumlah muncul mata dadu 3 = 6/27 x 18
Jumlah muncul mata dadu 3 = 4
Jadi, kemungkinan munculnya mata dadu 3 dalam 18 kali percobaan adalah 4 kali.
4. Suatu ketika guru matematika mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah Cendekia. Siswa yang bisa dikirimkan hanya siswa kelas VII. Beliau memutuskan untuk memilih 3 orang dari tiap-tiap kelas VII paralel yang ada di sekolah. Berikut disajikan data jumlah siswa dalam kelas VII.
a. Berikan komentar kalian, apakah cara yang dilakukan guru matematika tersebut fair?
Jawaban:
Untuk mengetahui apakah pemilihan yang dilakukan oleh guru matematika tersebut adil atau tidak, kita perlu mencari peluang yang ada di masing-masing kelas untuk dapat terpilih mengikuti seleksi dengan cara sebagai berikut:
Peluang kelas VII A = (jumlah siswa terpilih) / (jumlah murid kelas VII A)
Peluang kelas VII A = 3/30
Peluang kelas VII B = (jumlah siswa terpilih) / (jumlah murid kelas VII B)
Peluang kelas VII B = 3/35
Peluang kelas VII C = (jumlah siswa terpilih) / (jumlah murid kelas VII C)
Peluang kelas VII C = 3/36
Peluang kelas VII D = (jumlah siswa terpilih) / (jumlah murid kelas VII D)
Peluang kelas VII D = 3/29
Peluang kelas VII E = (jumlah siswa terpilih) / (jumlah murid kelas VII E)
Peluang kelas VII E = 3/20
Sehingga peluang untuk masing masing kelas adalah 3/30 untuk kelas VII A, 3/35 untuk kelas VII B, 3/36 untuk kelas VII C, 3/29 untuk kelas VII D, dan 3/20 untuk kelas VII E.
Dari hasil perhitungan tersebut bisa diketahui bahwa peluang yang dimiliki anak dari masing-masing kelas VII untuk dapat terpilih mengikuti seleksi cendekia sekolah berbeda-beda, sehingga dapat disimpulkan bahwa cara pemilihan tersebut tidak adil.
b. Andaikan kalian sangat ingin lulus seleksi. Dan kalian bisa memilih ikut seleksi di kelas mana saja. Manakah kelas yang kalian pilih? Mengapa kelas itu yang kalian pilih?
Jawaban:
– Urutkan terlebih dahulu peluang murid di setiap kelas untuk terpilih seleksi menjadi cendekia sekolah:
Peluang kelas VII A = 3/30
Peluang kelas VII B = 3/35
Peluang kelas VII C = 3/36
Peluang kelas VII D = 3/29
Peluang kelas VII E = 3/20
– Urutkan nilai pecahan dari yang terkecil ke yang terbesar:
3/36, 3/35, 3/30, 3/29, 3/20
Sehingga, kelas yang memilki peluang terbesar adalah kelas dengan peluang 3/20 yakni kelas VII E
Disclaimer : Latihan soal dan jawaban ini bukan bocoran penilaian harian. Ini hanya sebagai referensi belajar bagi siswa. Jika ada kesamaan soal maka itu hanya kebetulan saja.